Health Promotion and Community Engagement Journal http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej <p>Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) atau Indonesian Society for Health Promotion and Education (ISHPE) adalah organisasi profesi yang beranggotakan ahli dan tenaga promosi kesehatan di Indonesia. PPPKMI berdiri pada 14 Februari 1988 untuk memberikan kesempatan kepada tenaga promosi kesehatan dalam berbagi gagasan dan pengalaman untuk meningkatkan profesionalisme di bidang promosi kesehatan di Indonesia. Tahun 2013, PPPKMI secara resmi menjadi anggota International Union on Health Promotion and Education (IUHPE), sebuah organisasi promosi dan edukasi kesehatan di dunia. Dengan semangat mengembangkan riset, maka kami terbitkan Health Promotion and Community Engagement Journal (HPCEJ), ISSN: 2986-061X, agar dapat melakukan diseminasi informasi yang lebih luas. </p> en-US pppkmi.pusat@gmail.com (Dr. Nurul Huriah Astuti, M.K.M) dfsptra@gmail.com (Dwi Fajar Saputra) Tue, 30 Jan 2024 09:16:31 +0700 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pengaruh Stimulus Media Promosi Kesehatan Video terkait Pesan Risiko Merokok terhadap Perilaku Remaja di Kabupaten Talaud http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/67 <p>Masa remaja merupakan masa transisi yang menimbulkan perubahan secara fisik, psikis dan sosial. Perubahan tersebut cenderung menyebabkan kenakalan pada remaja. Salah satu kenakalan remaja di awali dengan perilaku merokok. Di Indonesia, prevalensi kasus merokok pada remaja usia sekolah 10 sampai 19 tahun mengalami kenaikan sebesar 9,1%. Di Kabupaten Kepulauan Talaud data perokok setiap hari yaitu 18,40%, perokok tidak setiap hari 3,63%, tidak merokok 77,78%, tidak tahu tentang rokok 0,18%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stimulus media promosi kesehatan video Risiko merokok terhadap perilaku remaja. Metode penelitian <em>Quasi Experiment; Pretest and Posttest control Group Design</em>. Sampel penelitian ini adalah 80 responden, terdiri dari 40 kelompok perlakuan dan 40 kelompok kontrol usia antara 13 – 21 tahun. Perlakuan yang digunakan yaitu stimulus media video dan promosi kesehatan dua arah. Analisis data menggunakan uji statistic Wilcoxon signed rank test dengan tingkat kemaknaan p&lt;0,05 dan tingkat Kepercayaan 95%. Hasil Penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada intervensi stimulus media promosi kesehatan video risiko merokok terhadap perilaku remaja pada kelompok perlakuan (<em>pvalue</em> 0,001) dan tidak ada pengaruh yang signifikan media promosi kesehatan video Risiko merokok pada kelompok kontrol (<em>pvalue</em> = 0,41).</p> Chrisna N. Taaropetan, Nurseha S. Djaafar, Jane A. Kolompoy, Jhon W. Tangka, Getruida Allow, Herlina P. Memah, Semuel Tambuwun Copyright (c) 2024 Health Promotion and Community Engagement Journal http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/67 Tue, 30 Jan 2024 00:00:00 +0700 Inovasi Promosi Kesehatan Duta Gendis Sehat Di Puskesmas Kelurahan Sawangan Kota Depok http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/53 <p>Promosi kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Promosi kesehatan dilakukan oleh kader kesehatan. Promosi kesehatan adalah tanggung jawab bersama, tenaga kesehatan, kader kesehatan, dan masyarakat.. Inovasi diperlukan untuk upaya promosi kesehatan. Duta Gendis adalah salah satunya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam terkait inovasi duta gendis sehat mencangkup strategi, perencanaan faktor pendukung dan keterlibatan lintas sektor, dan peran serta tugas kader sebagai duta gendis sehat di Puskesmas Kelurahan Sawangan Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sebuah inovasi harus jelas dilandaskan dengan dasar hukum, meliputi dasar pelaksanaan kegiatan, latar belakang dan tujuan. Inovasi Duta Gendis dibentuk berdasarkan Permenkes nomor 8 tahun 2019 tentang pemberdayaan masyarakat, dengan titik sentral peran kader, yaitu melakukan penyuluhan. Keterlibatkan lintas program dan lintas sektor juga diperlukan untuk membuat sebuah inovasi.</p> Aida Adha Febianti, Darman Saputra, Nadilah Safitri, Nurul Huriah Astuti Copyright (c) 2024 Health Promotion and Community Engagement Journal http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/53 Tue, 30 Jan 2024 00:00:00 +0700 Hubungan Jenis Kelamin, Persepsi, dan Isyarat Bertindak terhadap Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja Kelas VIII SMPN X Cisauk Tangerang http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/55 <p>ABSTRAK Tingkat konsumsi buah dan sayur di Indonesia, terutama di provinsi Banten masih cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, persepsi dan isyarat untuk bertindak serta melakukan analisis terhadap konsumsi buah dan sayur remaja SMPN X Cisauk. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi <em>cross sectional</em> dan Teknik sampling <em>purposive</em> <em>sampling</em> menggunakan data primer dan melibatkan 115 responden remaja kelas VIII yang berusia 13-14 tahun SMPN X Cisauk dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2023. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner secara <em>online</em> melalui <em>google form</em> dan secara <em>offline</em> melalui kuesioner yang diisi secara mandiri oleh responden yang dilanjutkan dengan wawancara. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan <em>uji chi-square</em>. Hasil univariat menunjukkan mayoritas konsumsi buah dan sayur remaja di SMPN X Cisauk kurang (55,7%). Sedangkan hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin (pvalue: 0,003; PR: 1,702; 95% CI: 1,207 – 2,400), persepsi krentanan (<em>pvalue</em>: 0,044; PR: 0,681; 95% CI: 0,475 – 0,977), dan persepsi hambatan (<em>pvalue</em>: 0,017; PR: 0,643; 95% CI: 0,476 – 0,867) dengan Konsumsi Buah dan Sayur. Mayoritas persepsi yang dimiliki responden berada pada proporsi tinggi, kecuali persepsi kerentanan, mayoritas proporsinya dalam kategori rendah.</p> Dewita Rachmadina, Nurul Huriah Astuti Copyright (c) 2024 Health Promotion and Community Engagement Journal http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/55 Tue, 30 Jan 2024 00:00:00 +0700 Peran Satuan Karya Bakti Husada dalam Upaya Promotif dan Preventif Stunting di Kabupaten Trenggalek http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/58 <p><em>Stunting</em> merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas di negara Indonesia. <em>Stunting</em> memiliki dampak yang sangat besar bagi kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Target penurunan <em>stunting</em> dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020- 2024 adalah sebesar 14%. Untuk itu dikeluarkanlah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan <em>Stunting</em>. Angka <em>stunting</em> di Kabupaten Trenggalek terus menurun, yaitu 14,9% pada tahun 2018 dan 11,4% pada tahun 2020. Hal ini tidak lepas dari upaya penurunan <em>stunting</em> yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Trenggalek yaitu dengan 8 Aksi Kovergensi Pencegahan dan Penurunan <em>Stunting</em> yang dilaksanakan secara integratif. Upaya tersebut juga dilakukan melalui Saka Bhakti Husada (SBH) sebagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran SBH dalam upaya promotif dan preventif <em>stunting</em> di Kabupaten Trenggalek. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Temuan dari penelitian ini adalah peran dari SBH melakukan upaya promotif dan preventif <em>stunting</em> bagi remaja dengan melakukan kegiatan, seperti sosialisasi, edukasi kepada orang terdekat, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan aksi bergizi, peringatan HUT SBH, dan peringatan HUT RI. SBH diharapkan menjadi contoh bagi remaja dalam mencegah <em>stunting</em> sejak remaja.</p> Wahyu Dwi Lukita, Mury Ririanty, Karina Yudi Agustina Copyright (c) 2024 Health Promotion and Community Engagement Journal http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/58 Tue, 30 Jan 2024 00:00:00 +0700 Gambaran PHBS Santri Berdasarkan Faktor Predisposisi, Pemungkin, dan Penguat di Pondok Pesantren Daris Sulaimaniyyah Kabupaten Trenggalek http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/59 <p>Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di pondok pesantren penting untuk dilaksanakan. Lingkungan pondok pesantren merupakan salah satu tempat yang memerlukan perhatian dalam upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan. Klasifikasi PHBS di Pondok Pesantren Daris Sulaimaniyyah menunjukkan klasifikasi II, yaitu hanya terpenuhi tujuh indikator dari total 15 indikator PHBS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran PHBS di pondok pesantren Daris Sulaimaniyyah Kabupaten Trenggalek yang dikaji dengan menggunakan Teori Lawrence Green yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Metode penelitian ini adalah kuantiatif deskriptif, dilaksanakan di Pondok Pesantren Daris Sulaimaniyyah Kabupaten Trenggalek pada bulan Juli hingga Agustus 2023. Populasi ini sejumlah 400 santri. Sampel sejumlah 40 santri, yang dipilih dengan menggunakan teknik <em>proportionate sampling</em> dan memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan santri, mayoritas juga dalam kategori tinggi (67,5%), sikap santri mayoritas menunjukkan sikap positif (67,5%). Aspek faktor pemungkin menunjukkan bahwa mayoritas responden (57,5%) menyatakan terdapat beberapa sarana prasarana yang tidak tersedia di Poskestren PP Daris Sulaimaniyyah. Selainitu, PHBS santri di Pondok Pesantren Daris Sulaimaniyyah mayoritas juga dalam kategori baik (72,5%). Penting untuk terus dilakukan pendampingan oleh Puskesmas Baruharjo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek agar pelaksanaan PHBS dapat terus berjalan</p> Cica Wahyuningtias, Mury Ririanty, Karina Yudi Agustina Copyright (c) 2024 Health Promotion and Community Engagement Journal http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/59 Tue, 30 Jan 2024 00:00:00 +0700 Tingkat Pengetahuan tentang Diabetes Melitus pada Mahasiswa Profesi Kesehatan http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/66 <p>Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak terjadi, baik di tingkat global maupun di Indonesia. Pada masa pandemi COVID-19, DM menjadi salah satu komorbid yang memperparah kondisi pasien COVID-19. Prevalensi penderita DM pun meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu, terdapat beberapa stigma terkait DM di masyarakat. Profesi kesehatan perlu memiliki pengetahuan yang tepat tentang DM. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan mahasiswa profesi kesehatan tentang DM di Universitas X. Penelitian deskriptif ini dilakukan di Universitas X dengan populasi mahasiswa profesi kesehatan yang bersedia menjadi responden dan tidak sedang cuti kuliah. Sebanyak 102 orang mahasiswa profesi yang terdiri dari mahasiswa profesi dokter, perawat dan dietizen berpartisipasi dalam penelitian ini. Tingkat pengetahuan tentang DM tersebut dikumpulkan dengan menggunakan the <em>Diabetes Knowledge Questionnaire</em> 24 (DKQ-24) yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Data dikumpulkan dengan menggunakan <em>google form</em> pada Bulan September 2022, yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan (68,6%), memiliki <em>body mass index</em> yang normal (60%), telah mengetahui riwayat DM keluarganya (95,1%), serta mendapatkan informasi kesehatan melalui media sosial, jurnal kesehatan, dan <em>website</em>. Mahasiswa profesi kesehatan memiliki pengetahuan tentang DM yang beragam, dan 29,41% diantaranya masih memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang DM. Selain itu, terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan seperti tentang penyebab, gejala, dan perawatan DM agar tidak terjadi komplikasi. Mahasiswa profesi kesehatan telah memiliki beberapa modal sebagai<em> role model</em> sehat, meskipun masih memerlukan peningkatan pengetahuan tentang DM pada beberapa aspek.</p> Supriyati Supriyati, Allyfia Syahyuning, Danang Wahyu, Muhammad Ichtiar, Rorenz Geraldi, Steffan Darell Copyright (c) 2024 Health Promotion and Community Engagement Journal http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/66 Tue, 30 Jan 2024 00:00:00 +0700 Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Kejadian Dermatitis Atopi pada Balita Usia 2 – 24 Bulan http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/60 <p>Dermatitis atopik (DA) adalah suatu keadaan dimana terjadi peradangan kulit kronis dan residif yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak. Gejala yang umum dirasakan adalah rasa gatal yang sangat mengganggu terhadap perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dan sikap Ibu terhadap kejadian DA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif analitik dengan disain <em>cross sectional</em>. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner yang ditanyakan langsung kepada responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sejumlah 60 orang ibu yang memiliki balita usia dua bulan sampai dengan dua tahun. Analisis data dilakukan dengan uji <em>Chi-Square</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81,7% responden pernah menderita penyakit DA. Analisis Chi-Square menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin bayi (<em>pvalue</em> = 0,027), tingkat pengetahuan ibu (<em>pvalue</em> = 0,009), dan sikap ibu (pvalue ?0,001) berhubungan dengan kejadian DA. Petugas promosi kesehatan diharapkan dapat lebih aktif memberikan informasi tentang pencegahaan dan penanggulangan dermatitis atopik ini melalui berbagai pendekatan edukasi sehingga angka kejadian dermatitis atopik dapat diturunkan.<img alt="" /><img alt="" /></p> Nunung Nursyarofah Copyright (c) 2024 Health Promotion and Community Engagement Journal http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/60 Tue, 30 Jan 2024 00:00:00 +0700 Aksi Sehat untuk Diri Remaja Putri: Merawat Kesehatan Reproduksi, Mencegah Anemia Sejak Dini http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/64 <p>Investasi pada kesehatan dan perkembangan remaja akan memberikan dampak signifikan pada pencapaian tujuan kesehatan global, termasuk penurunan angka kematian ibu. Namun, salah satu permasalahan kesehatan remaja putri adalah anemia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, 2013, dan 2018 menunjukkan adanya tren peningkatan prevalensi anemia pada remaja usia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri terkait organ reproduksi, siklus menstruasi, anemia, dan pencegahan anemia. Kegiatan promosi kesehatan pada remaja putri di SMPN X Jakarta dilakukan pada 69 siswi usia 14 – 16 tahun dengan pendekatan penyuluhan interaktif, kuis, dan praktik. Hasil menunjukkan 73,9% peserta mengalami kenaikan total skor pengetahuan. Hasil uji <em>Wilcoxon Signed</em> <em>Rank</em> menunjukkan ada perbedaan signifikan secara statistik antara rerata total skor pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan promosi kesehatan dilakukan. Upaya promosi kesehatan di sekolah perlu terus dilanjutkan dan dikembangkan.</p> Fitria Fitria, Nurul Huriah Astuti Copyright (c) 2024 Health Promotion and Community Engagement Journal http://jurnal.pppkmi.org/index.php/hpcej/article/view/64 Tue, 30 Jan 2024 00:00:00 +0700