Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur pada Perawat di RSUD Tarakan Jakarta

Authors

  • Hanulzia Adinda Ismi Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta, Indonesia
  • Haris Muzakir Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta, Indonesia
  • Mutiara Huljannah Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.70041/hpcej.v2i2.71

Keywords:

kualitas tidur, perawat, faktor risiko

Abstract

Perawat di rumah sakit memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Namun, sistem shift kerja yang melekat pada tenaga perawat dapat memengaruhi kualitas tidur mereka. Berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, shift kerja, dan asupan makanan dapat berhubungan dengan kualitas tidur perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden, shift kerja, dan asupan makanan dengan kualitas tidur pada perawat di RSUD Tarakan Jakarta tahun 2023. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain potong lintang. Populasi penelitian adalah 149 perawat di ruang rawat intensif RSUD Tarakan Jakarta. Analisis data menggunakan uji Chi-Square untuk menganalisis hubungan antara variabel usia, jenis kelamin, shift kerja, dan asupan makanan dengan variabel kualitas tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,7% responden mengalami kualitas tidur buruk. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara usia (pvalue<0,001; PR=2,40; 95% CI=1,656-3,477), jenis kelamin (pvalue<0,001; PR=2,523; 95% CI=1,671-3,810), shift kerja (pvalue<0,001; PR=6,273; 95% CI=3,396-11,586), dan asupan makanan (pvalue=0,005; PR=1,604; 95% CI=1,150-2,237) dengan kualitas tidur perawat. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas tidur perawat melalui intervensi yang tepat, seperti penyesuaian jadwal shift, dan perbaikan asupan makanan.

Published

2024-06-28