Edukasi Pencegahan Demam Berdarah POM Si Juntik (Pengoptimalan Pencegahan Demam Berdarah melalui Inisiasi Jumantik dan Kartu Bebas Jentik) di Desa Sukorejo

Authors

  • Sinta Arfiani Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
  • Talyta Syaharani Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
  • Savrina Dwi Anggraeni Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
  • Amanda Marlita Primastuti Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
  • Dhea Ninda Putri Cahyaningrum Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
  • Aisyah Dewantika Santoso Putri Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
  • Mury Ririanty Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
  • Novia Luthviatin Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
  • Taufan Asrisyah Ode Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Keywords:

Demam Berdarah Dengue, Intervensi Komunitas, Emo Demo, Jumantik

Abstract

Berdasarkan analisis situasi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa Desa Sukorejo mengalami peningkatan kasus demam berdarah pada bulan Januari – Maret 2024 sebanyak 12 kasus. Peningkatan kasus yang terjadi menyebabkan perlunya upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk mencapai Indonesia Zero Dengue Death 2030 melalui program POM Si Juntik (Pengoptimalan Pencegahan Demam Berdarah melalui Inisiasi Jumantik dan Kartu Bebas Jentik). Tujuan dari program POM Si Juntik adalah melakukan upaya intervensi untuk meningkatkan keterlibatan sasaran guna menciptakan kemandirian pencegahan DBD di masyarakat. Kegiatan intervensi dilakukan dengan permainan simulasi berupa teka – teki silang, emo demo fase jentik nyamuk berdasarkan modul “Jumantik Anti Jentik: Demo Fase Hidup Jentik Nyamuk” untuk memunculkan respon jijik, sosialisasi jumantik dengan flayer, dan sosialisasi Kartu Bebas Jentik yang dimonitoring oleh pihak kader posyandu. Hasil dari kegiatan intervensi ini adalah keterlibatan aktif sasaran yang turut merasakan jijik melihat jentik nyamuk, pemahaman sasaran mengalami perubahan positif untuk melakukan pemberantasan nyamuk dan survei jentik, adanya komitmen untuk melakukan pemberantasan jentik secara mandiri serta dukungan yang diberikan oleh lintas sektor untuk keberlanjutan program.

Published

2024-12-19