Pengembangan Media Visual Berbahasa Lokal Sebagai Media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Covid-19 di Kabupaten Halmahera Timur

Authors

  • Kinanthi Estu Linadi Program Studi Promosi Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.70041/hpcej.v1i1.4

Keywords:

Bahasa local, Covid-19, Media KIE

Abstract

Pandemi Covid-19 telah berlangsung lebih dari satu tahun. Provinsi Maluku Utara mengalami kenaikan kasus yang signifikan pada tiga bulan terakhir di tahun 2020. Kenaikan kasus yang signifikan di awal tahun 2021 disebabkan mulai adanya kerumunan karena pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Perayaan Natal, dan Tahun Baru. Kabupaten Halmahera Timur adalah kabupaten keenam dengan kasus Covid-19 tertinggi di Propinsi Maluku Utara. Kondisi Kabupaten Halmahera Timur yang merupakan remote area atau daerah terpencil membuat akses terhadap pelayanan testing menjadi sangat terbatas. Pelayanan tes antigen hanya tersedia di Puskesmas tertentu dan satu klinik swasta. Dampaknya, tracing menjadi terhambat sehingga banyak kasus tidak tercatat karena sulit terdeteksi. Implementasi protokol kesehatan di Halmahera Timur juga cenderung rendah, khususnya di tempat-tempat ibadah dan kegiatan masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman tentang Covid-19 dan protokol kesehatan. Media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang didistribusikan Puskesmas masih terbatas sehingga hanya diletakkan di tempat-tempat umum saja. Selain itu, masyarakat sulit memahami isi pesan pada media KIE yang ada karena menggunakan Bahasa Indonesia baku. Artiel ini bertujuan menggambarkan proses pengembangan media KIE berbahasa lokal dan penerimaan masyarakat terhadap pesan yang disampaikan. Hasil menunjukkan masyarakat dapat memahami pesan tentang Covid-19 dan pencegahannya yang disampaikan dengan bahasa lokal.

Published

2022-12-30