Program Pemberdayaan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun

Authors

  • Devita Ruaida Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi
  • M. Ridwan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi
  • Vinna Rahayu Ningsih Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.70041/hpcej.v1i1.7

Keywords:

Pemberdayaan, Implementasi, Keberlanjutan Program, Suku Anak Dalam

Abstract

Komunitas Adat Terpencil, dalam hal ini Suku Anak dalam Jambi, memiliki keterbatasan terhadap akses pelayanan sosial, ekonomi maupun politik. Komunitas Adat Terpencil perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Salah satunya adalah melalui pemberdayaan masyarakat secara komprehensif, terintegrasi, dan berkelanjutan. Pada saat ini, masih kurang keterlibatan seluruh komponen, baik pemerintah, pihak swasta, stakeholder, dan masyarakat setempat untuk berkontribusi dalam pembangunan Komunitas Adat Terpencil. Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pemberdayaan suku anak dalam di Kabupaten Sarolangun. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan telaah dokumen. Informan penelitian sejumlah 6 orang, yaitu berasal dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan serta Puskesmas Limbur Tembesi Sarolangun. Hasil penelitian digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Suku Anak, termasuk di bidang kesehatan seperti melakukan pengecekan kesehatan, posyandu, pemberian Kartu Indonesia Sehat serta Puskesmas Keliling. Sebagian besar pemberdayaan belum berhasil karena Suku Anak Dalam belum mampu memandirikan diri sendiri maupun keluarga, dan masih memiliki kebiasaan yang sulit untuk di tinggalkan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang baik antar lintas sektor agar tercapainya kesejahteraan.

Published

2022-12-30